Kesalahan Pendidik
BILA ANAK BERBOHONG
Mengapa anak
berbohong?
Berbohong
adalah menceritakan hal yang tidak benar secara sadar. Hampir setiap anak
pernah mengalami kebohongan, namun ada yang berkembang menjadi kebiasaan sampai
besar ada pula yang tidak berkembang. Anak-anak pra sekolah sering
melebih-lebihkan cerita hal ini disebabkan ia belum bisa membedakan antara
fantasi dan realistis.
Ada beberapa kebohongan yang dilakukan
anak-anak.
1. Kebohongan sederhana
Misalnya ia
bilang sudah mandi, padahal belum.
2. Mengurangi atau melebihkan
Contohnya Ayahku
bisa membuat kapal-kapalan besar sekali seperti rumah.
3. Mengarang
§ Kemarin aku pergi ke Jakarta sama Ibu dan Ayah
naik kereta api, padahal Cuma diajak ke stasiunnya saja.
§ Membuat tuduhan palsu
Biasanya untuk menghindari konsekuensi
perbuatan. Misalnya ia yang merusakkan mainan, maka ia akan mengatakan bahwa
adik atau kakaknya yang memecahkannya.
4. Bohong pura-pura
Krena ia ingin mendapatkan perhatian
atau agar tercapai keinginan maka ia pura-pura sakit pada hal tidak sakit.
Sebab-sebab anak berbohong
1. Tauladan yang tidak baik dari orang tua, guru,
saudara atau siapa saja yang bergaul dengannya. Conto “Bilangin sama tente itu
ya, kalau ibu tidak ada di rumah?” Padahal ibunya ada.
2. Demi menghindari konsekuensi yang tidak
menyenangkan. Misal berupa hukuman atau penolakan orang tua.
3. Demi mendapatkan keuntungan. Misal uang
jajannya hilang, ia berharap mendapatkan ganti.
4. Takut dimarahi karena gagal memenuhi harapan
orang tua.
5. Mempertegas kesan karena labeling
Misal. Anak sering dibilangin tukang
bohong, maka is akan berbuat sesuai labelnya.
Terapinya
1. Jadilah tauladan yang baik bagi anak terutama
dalam hal kejujuran
2. Berikan pujian dan penghargaan pada tindakan
anak, agar ia mengerti bahwa tidak perlu berbohong untuk mendapatkan pujian.
3. Ciptkan suasana nyaman untuk membuat agar mau
mengakui kesalahannya.
4. Rajin-rajinlah mencari fakta dari sumber lain,
lalu konfirmasikan dengan anak.
5. Bantu anak mencari cara lain yang pantas untuk
mendapatkan keinginannya
6. Berikan hak anak untuk bermain dengan
teman-teman sebayanya.
7. Tekankan pada anak bahwa anda sangat
mencintainya bila anak jujur dan menghargai prestasinya.
8. Hindari hukuman bila ia telah mengakui
kesalahannya.
Sumber referensi
Agenda Ummi Mitsali,
Psikologi keluaraga
0 Response to "Kesalahan Pendidik "
Post a Comment