-->

Pendidikan Agama Islam



Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan, karena manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup. Ada tujuan yang lebih mulia dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan, dan itu memerlukan ilmu yang diperoleh lewat pendidikan. Inilah salah satu perbedaan antara manusia dengan makhluk lain, yang membuatnya lebih unggul dan lebih mulia.
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir, menyertai dan membimbing perubahan-perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan umat manusia.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan, pendidikan diartikan sebagai “ usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.[1]
Bagi umat Islam, menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan bertanggung jawab melalui pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Senada dengan pesan Allah swt.
.
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At-Taubah: 122).


[1] Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Jakarta: Sinargrafika, 2008), h. 3



A.      Pendidikan Agama Islam
1.         Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum.Karena itu, boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan.Begitu juga Pendidikan Agama Islam (PAI). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah , pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas,termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri.
Sebelum penulis mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu didefinisikan kata pendidikan.Menurut Ramayulis istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”,  yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti  pendidikan.Pendidikan berarti "bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar menjadi dewasa".[1]
Menurut Poerbakawatja dan Harahap sebagaimana dikutip Muhibbin Syah pendidikan adalah:
“Usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya …. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan kepala-kepala asrama dan sebagainya".[2]
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa
pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.3
Pendidikan agama merupakan bagian penting dalam pendidikan untuk membentuk insan kamil. Agama islam sebagai bagian dari sejumlah agama didunia, merupakan agama yang mempunyai pandangan hidup bahwa dunia adalah sesuatu yang fana dan permaianan belaka. Manusia beragama akan lebih mementingkan kehidupan akhirat sehingga ia akan menjadikan dunia ini sebagai lapangan kebajikan untuk memperoleh kehidupan yang sempurna di akhirat kelak. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam.
Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik, baik berupa bimbingan, pengarahan, pembinaan, ataupun latihan. Tujuan yang inggin dicapai adalah membawa siterdidik kearah terbentuknya kepribadian yang utama, baik jasmani maupun rohani bagi perjalanan hidupnya di masa yang akan datang.
Setelah menjelskan pendidikan, selanjutnya di bawah ini akan dikemukakan pengertian Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:
Menurut Zakiah Darajat, bahwa "pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life)".4Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba sebagaimana dikutip Abu Ahmadi, bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hokum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.5
Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati menyatakan, bahwa pendidikan Islam adalah “suatu aktifitas atau usaha pendidikan terhadap anak didik menuju arah terbentuknya kepribadian muslim muttaqiem".6
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

2.        Tujuan dan Dasar Pendidikan Agama Islam
a.         Tujuan Pendidikan Islam
Menurut M. Arifin sebagaimana dikutip Ramayulis bahwa istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud”, dalam bahasa Arab dinyatakan dengan ghayat atau andaf atau maqasid.Sedangkan dalam bahasa Inggris istlah “tujuan” dinyatakan dengan “goal atau purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas. 7
Tujuan menurut Zakiah Dardjat ialah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.8 Sedangkan menurut HM. Arifin sebagaiman dikutip Ramayulis, bahwa tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas (masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu.9
Ada beberapa pendapat ahli dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam sebagaimana dikutip Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, yaitu:

1)        M. Athiyah Al-Abrasyi tujuan pendidikan Islam adalah pembentukan moral yang tinggi.
2)        Abd Rahman Sholeh tujuan pendidikan Islam ialah memberikan bantuan kepada manusia yang belum dewasa, supaya cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi Allah SWT, sehingga terjalinlah kebahagiaan dunia akhirat atas kuasanya sendiri.
3)        Ahmad D. Marimba tujuan pendidikan Islam ialah terbentuknya kepribadian muslim (kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah laku luarnya kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahan diri kepada-Nya).10

Menurut Syahminan Zain tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berjasmani kuat dan sehat dan terampil, berotak cerdas dan berilmua banyak, berhati tunduk kepada Allah serta mempunyai semangat kerja yang hebat, disiplin yang tinggi dan berpendirian teguh”.
Sedangkan menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.Menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

Sementara menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1)      Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2)      Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3)      Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.11
Dari berbagai pendapat tentang tujuan pendidikan Islam diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.

b.      Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam
Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan atau dasar tempat berpijak yang baik dan kuat.Oleh karena itu pendidikan agama Islam sebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang sejalan dengan ajaran al-Qur.an dan Hadits.
Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam, penulis akan menguraikan sebagai berikut:

1)      Al-Qur.an
Kedudukan Al-Qur.an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-Qur.an itu sendiri, Firman Allah surat An Nahl ayat 64, Al Isra ayat 23:

"Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman                      (Q.S.An Nahl: 64).

 
"Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Isra: 23)

Al-Qur.an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mu.jizat (sebagai bukti kebenaran atas Nabi Muhammad SAW) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan dipandang beribadah bagi yang membacanya. Sebagaimana dalam Firman Allah An Nisaa ayat 59:11

  
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".(Q.S.An Nisaa: 59).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau sumber pertama pendidikan agama Islam adalah Al-Qur.an yaitu kumpulan firman Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini menjadi sumber hukum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam lingkungan umat Islam.


2)        As-Sunnah
Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan yang berkaitan dengan hukum.12
As-Sunnah berisi pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat manusia seutuhnya dan muslim yang bertaqwa. As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan pembinaan pribadi manusia muslim.13
Selain Al-Qur.an dan As-Sunnah, yang menjadi sumber pendidikan agama Islam adalah pemahaman para ulama dalam bentuk qiyas syar.i, ijma.yang diakui, ijtihad dan tafsir yang benar dalam bentuk hasil pengetahuan kemanusiaan dan akhlak, dengan merujuk kepada kedua sumber asal Al-Qur.an dan As-Sunnah) sebagai sumber utama.14
Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan syari.ah.Wilayah syariah mencakup aspek ibadah, muamalah, akhlak dan keilmuan lainnya. Sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan,

3.        Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Menurut Mahmud Yunus bahwa inti pokok ajaran Islam meliputi masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syariat), dan masalah ihsan (akhlak).Tiga inti pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun Iman, rukun Islam dan Akhlak.Dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan agama yaitu ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu akhlak.
Ketiga kelompok ilmu Agama itu kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al-Qur.an dan Hadits, serta ditambah lagi dengan sejarah Islam (tarikh), sehingga menurut Mahmud secara berututan adalah:15

a.         Ilmu Tauhid / Keimanan
Ilmu Tauhid ini meliputi rukun iman yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab-kitab Allah, iman kepada Rosul,  iman kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir.
b.      Ilmu Fiqh
Ilmu fiqh ini meliputi thaharah, shalat, zakat, puasa, haji dan umroh, muamalah, mawaris, munakahat, jinayat, jihad dan aqdhiyah.
c.         Al-Qur.an
d.        Hadits
e.         Akhlak meliputi: akhlak kepada Allah, akhlak kepada Rosul, akhlak kepada orang tua, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada teman (sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup.
f.          Tarikh Islam.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.


[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), h. 13
[2]Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT. Remaja Risdakarya, 2008), h. 11
3Undangan-undangan Republik Indoensia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Surabaya: Kesindo Utama, 2009), h. 128
4 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikian Islam, Jakarta : Bumi Askara, 2008), h. 86
5Abu Ahamadi dan Nur Uhbiyati.Ilmu Pendidikan.  (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001),     h. 110
6Ibid, h. 111
7Ramayulis.Op.cit. h. 133
8 Zakiah Daradjat. Op.cit, h. 29
9Ramayulis.Loc.cit. h. 133
10Abu Ahamadi dan Nur Uhbiyati.Op.cit. h. 112-113
11 http://jurnalpendidikanislam.blogspot.com/2011/12/artikel-pendidikan-tujuan-pendidikan.html
11 Rosihon Anwar, Ulumul Qur.an, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), Cet.Ke-1, h.31
12 Nasroen Haroen, Ushul Fiqh 1, (Jakarta  Logos Waca Ilmu, 2001), Cet.ke-3, h. 38
13 Zakiah Daradjat, Op.cit, h.21
14 Jamaludin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet ke-2, h. 37
15Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1983), Cet. ke-11, h.17

0 Response to "Pendidikan Agama Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel