Siapakah wanita sholeha menurut Al-Qur'an dan Hadits...!!! Apakah Anda termasuk kedalam wanita tersebut?
Wanita Idaman Para Suami
Dunia adalah
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah. Seperti apakah wanita
sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran dan Hadis? Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah
adalah janji ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat
wanita itu menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini,
Hushain bin Mihshan
berkata: “Bibiku berkisah padaku, ia berkata: “Aku pernah mendatangi Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliaupun bertanya:”Wahai
wanita, apakah engkau telah bersuami?” “Iya,” jawabku. “Bagaimana engkau terhadap
suamimu?” tanya beliau. “Aku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan
berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya,”
jawabku.”Lihatlah di mana keberadaanmu terhadap suamimu, karena dia adalah
surga dan nerakamu,” sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya,
dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullah dalam Adabuz
Zifaf, hal. 179)
Artinya, hadits ini
bukan berbicara soal bahwa kebutuhan biologis yang wajib dipenuhi oleh pasangan
itu hanyalah kebutuhan suami saja. Ini terkait soal kewajiban istri patuh pada
suami dalam hal yang dihalakan oleh Allah.
1. Patuh dan taat
kepada suaminya.
Apapun titel,
pekerjaan, pangkat dan kedudukan sang istri, di dalam rumah tangganya, ia wajib
patuh dan taat kepada suaminya. Patuh dan taat dalam konteks ini, yaitu dalam
batas-batas yang tidak menyimpang dari ajaran agama atau selama suaminya masih
menjalankan ketentuan-ketentuan Allah.
Perintah taat kepada
suami, dinyatakan Allah:
“Laki-laki adalah
pemimpin atas perempuan-perempuan karena Allah telah melebihkan sebagian mereka
[laki-laki] atas sebagian yang lain [perempuan] dan dengan sebab sesuatu yang
telah mereka [laki-laki] nafkahkan dari harta-hartanya. Maka
perempuan-perempuan yang shaleh ialah yang taat lagi memelihara diri dibalik
belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya.” [QS. 4:34]
2. Penuh kasih sayang
selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri
kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak
anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia
mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya
berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam
Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani
rahimahullah, no. 287)
3. Melayani suaminya
(berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur,
pakaian, dan yang semacamnya.
Berkhidmat kepada
suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan
shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asma’ bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq
radhiallahu ‘anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiallahu
‘anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan
minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk
membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara
jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh1. (HR.
Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182)
Demikian pula
khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah
suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, sampai-sampai kedua tangannya
lecet karena menggiling gandum. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk
meminta seorang pembantu, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang
lebih baik: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi
kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian
atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan
Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu.”
(HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727)
4. Tidak memberikan
Kemaluannya kecuali kepada suaminya.
“Perempuan yang
berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman.” (an-Nuur: 2-3).
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
“Dan orang-orang yang
tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan:
68-69).
“Hai Nabi, apabila
datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia,
bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan
berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka
ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam
urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan
kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, “Tiga jenis orang yang
Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak
melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina,
penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim no.107).
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah SAW. bersabda, “Tidaklah berzina seorang
pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih diriwayatkan
darinya dari Nabi SAW. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka
keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia
meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu
Dawud no.4690).
Diriwayatkan dari
al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda kepada para
sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah
dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau
bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu
lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,”(Shahih, HR Bukhari
dalam Adabul Mufrad no.103). (islampos)
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholehah. Seperti apakah wanita sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran
dan Hadis?
Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah adalah janji
ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat wanita itu
menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini, - See more at:
http://iislam-id.blogspot.com/2014/03/ciri-ciri-wanita-sholehah-menurut-al.html#sthash.1FCjU7fJ.dpuf
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholehah. Seperti apakah wanita sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran
dan Hadis?
Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah adalah janji
ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat wanita itu
menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini, - See more at:
http://iislam-id.blogspot.com/2014/03/ciri-ciri-wanita-sholehah-menurut-al.html#sthash.1FCjU7fJ.dpuf
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholehah. Seperti apakah wanita sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran
dan Hadis?
Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah adalah janji
ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat wanita itu
menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini, - See more at:
http://iislam-id.blogspot.com/2014/03/ciri-ciri-wanita-sholehah-menurut-al.html#sthash.1FCjU7fJ.dpuf
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholehah. Seperti apakah wanita sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran
dan Hadis?
Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah adalah janji
ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat wanita itu
menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini, - See more at:
http://iislam-id.blogspot.com/2014/03/ciri-ciri-wanita-sholehah-menurut-al.html#sthash.1FCjU7fJ.dpuf
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholehah. Seperti apakah wanita sholehah yang digambarkan oleh Al-Quran
dan Hadis?
Dalam akad pernikahan bagi seorang wanita muslimah adalah janji
ketaatan kepada Allah, kemudian kepatuhan pada suami. Sehingga Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam, pernah berkata kepada seorang istri, saat wanita itu
menjelaskan pelayanannya terhadap suaminya selama ini, - See more at:
http://iislam-id.blogspot.com/2014/03/ciri-ciri-wanita-sholehah-menurut-al.html#sthash.1FCjU7fJ.dpuf
0 Response to "Siapakah wanita sholeha menurut Al-Qur'an dan Hadits...!!! Apakah Anda termasuk kedalam wanita tersebut?"
Post a Comment